Berlangsung di Tokyo, lebih dari 20 pabrikan chip asal A.S dan Jepang setuju untuk bekerjasama mengambangkan MRAM (Magnetoresistive Random-Access Memory) sebagai standar memori baru. Koalisi tersebit dipimpim oleh raksasa memori Micron Technology dan Tokyo Electron, pabrikan IC dan peralatan produksi FPD di Jepang dan ketiga terbesar di dunia.
Tidak seperti teknologi RAM konvensional, MRAM tidak menyimpan data sebagai muatan atau arus listrik, tapi sebagai elemen penyimpanan magnetis. Secara umum, MRAM diklaim jauh lebih cepat dibandingkan dengan DRAM dan juga mengonsumsi daya lebih rendah. Selain itu, MRAM juga tidak mengalami penurunan performa dalam jangka panjang. Sehingga koalisi menjadikan MRAM sebagai “memori universal” untuk masa depan.
Meski demikian, untuk memungkinak MRAM tersedia secara komersial membutuhkan investasi dan penelitian intensif untuk menurunkan biaya dan meningkatkan densitas memori. Untuk saat ini, MRAM diperkirakan perlu biaya sekitar 50 kali lebih mahal untuk diproduksi.
Terlepas dari koalisi tersebut, Toshiba dan Hynix juga bergabung mengembangkan MRAM dalam proyek terpisah, sementara Samsung juga dilaporkan akan mengembangkan teknologi MRAM mereka sendiri.
Sumber: DailyTech & Channel News Asia
No comments:
Post a Comment